Thursday, May 17, 2012
Kita Semua Pendosa
apa aku bakal coretkan, tentang hidup aku.
seperti yang kalian sediatahu, hidup aku yang paling membosankan.
jika perlu tutup tab, tutup sekarang.
aku tak ketagih cacimaki kalian.
aku benci untuk mengadu.
aku benci untuk merintih.
aku benci untuk meratap.
jelasnya, semua itu perlakuan si bodoh tak tahu bersyukur dengan nyawa yang telah dipinjamkan Allah, malahan merungut tentang hidup malangnya.
aku benci semua itu.
dan aku berharap itu bukan aku.
kalian hidup penuh suka duka,
masalah kalian setaraf umur kalian.
punya kawan baik, tidur sebantal, tapi tikam belakang.
punya wang ringgit, tapi tak punya kad bank untuk di-transfer ibuayah kalian.
punya kenderaan, tapi enjin sedikit masalah.
punya bf/gf tapi mereka merajuk kerana hadiah yang diberi tak menepati citarasa.
punya handphone canggih, tapi perlu tukar bagi mengikut peredaran zaman.
punya SEGALANYA, tapi tak cukup--kerana lumrah manusia. tidak pernah cukup.
masya-Allah, aku impikan masalah sekuman kalian itu, aku inginkan!
tapi sudah tertulis takdir oleh-Nya.
tiada siapa mampu melawannya.
aku tak punya rakan baik, kalian! sesuatu yang namanya SAHABAT, aku tak punya! tak perlu aku definisikan terperincinya apa itu sahabat, kalian punya otak, pakai. tapi, sepertinya, kalian ada.
aku cemburu, rakan2. cemburu bila lihat gambar2 kalian keluar bergembira, dengan caption "with my bffffffffff"
"eating together like sistaaa"
"having fun like hell with them"
--kerana aku tak pernah merasakan itu semua.
aku tak punya wang ringgit, keluarga aku bukan orang senang!
dan aku tak pernah minta sesen kuman pun dari kalian.
tatkala aku berusaha cari wang untuk hidup lebih senang.
ada yang mengutuk, mencaci, mengeji, memulau aku.
rakan2, usah senang melihat kejatuhan orang lain.
di atas sana, murka.
aku punya pacar. tapi kami hidup tak mewah.
kami tak pernah berbelanja mewah, makan seenaknya, berbelanja seenaknya, tak pernah!
kerana kami bukan anak orang senang.
tapi bila kami beli baju murah,
pergi berjalan di tempat orang2 biasa,
pakai apa kami rasa selesa,
ya, mengikut kemampuan kami,
kalian caci kami.
bilang kami tak punya class,
bilang kami selekeh.
persoalan--
anjingkah lahir dalam keluarga miskin?
manusia pesimis, manusia paradoks.
berbagai ragam.
cuma kadang itu aku terfikir kenapa pada semua tempat aku jejak,
aku lah yang dibenci,
disisih,
dipulau dimaki?
aku tak percaya itu takdir aku.
mungkin sesuatu yang ada pada diri aku sendiri, harus aku terjemahkan.
wallahualam bissawab.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment